Menurut uraian Syaikh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitabnya Ad Daulah Al-Islamiyah (1953), pada saat Perang Dunia I berakhir (1918), wilayah yang ada di tangan Khilafah Utsmaniyah hanya negeri Turki saja. Itupun sudah dimasuki oleh Sekutu.

Pada saat itu Khalifahnya adalah Wahidudin yang berkuasa di bawah tekanan

Setelah kemenangannya ini, Konferensi dan tokoh-tokohnya berpindah ke

Maka dari itu, Sekutu menganggap Piagam Nasional Turki ini adalah puncak


Berlangsunglah kemudian pemilihan ini. Para anggotanya yang baru kemudian berkumpul dan menamakan dirinya dengan Dewan Nasional Raya (Al Jam'iyah Al Wathoniyah Al Kubro). Mereka menganggap Dewan inilah yang merupakan pemerintahan yang sah. Mereka lalu memilih Musthofa Kamal menjadi ketua Dewan.

Bila kita ikuti langkah-langkah Musthofa Kamal ini, akan nampak jelas bahwa persetujuan ini sesungguhnya adalah imbalan yang diberikan Sekutu terhadap tindakan Musthofa Kamal untuk menghancurkan pemerintahan Islam (Khilafah). Karena itulah, ketika dia berbicara tentang masa depan Turki di hadapan Dewan Nasional setelah kemenangannya dalam peperangan tersebut, dia berkata :
Musthofa Kamal di sini mengumumkan, bahwa ia menginginkan kemerdekaan

Meskipun demikian, dia tidak berani menyerang Khilafah. Sebab, hal ini akan


Namun Musthofa Kamal tetap bersikeras menginginkan pemisahan agama dari negara dengan memisahkan sulthonah dari Khilafah. Ini sebenarnya adalah apa yang diminta oleh Sekutu dari Musthofa Kamal. Karena itu tatkala Musthofa Kamal mendengar pembahasan Panitia, dia sangat geram dan menginterupsi sidang panitia seraya berteriak dengan lagak seorang diktator :
Kemudian Musthofa Kamal mengundang rapat anggota Dewan Nasional untuk

Meskipun demikian sebagian besar anggota Dewan Nasional sebenarnya

Musthofa Kamal akhirnya menyadari bahwa mayoritas rakyat membencinya

Dalam kondisi seperti itu para pendukung Musthofa Kamal yang moderat ada

Dengan gaya seorang diktator dia menetapkan rencananya ini di bawah


Dengan demikian, Musthofa Kamal telah menghancurkan Daulah Islamiyah dan peraturan hidup Islam, kemudian mendirikan negara dan sistem Kapitalis yang kafir sebagai gantinya. Lewat Musthofa Kamal terwujudlah mimpi orang-orang kafir sejak Perang Salib, yaitu menghancurkan Khilafah Islamiyah.
Wassalam