Minggu, 24 Agustus 2008

La tahzan

QADHA & QADAR

Tiada suatu bencana yang menimpa dibumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan dia telah tertulis dalam kitab sebelum kami menciptakannya. Al Hadid:22.

Tinta pena telah mengering, lembaran lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan, dan takdir telah ditetapkan. Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan suatu penyakit, kematian semakin dekat, kerugian harta rumah terbakar….. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa tapi hak menentukan mutlak milik Alloh. Maka bahagialah orang orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka.

Syarat syarat anda akan tegang, kegundahan jiwa tak akan reda dan kecemasan didada tak akan sirna, sebelum anda benar benar beriman terhadap qadha dan qadar.

Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan akan terlaksana. Orang bebas memilih percaya dan tidak. Jangan pula pernah berandai. “seandainya saja aku melakukan seperti ini niscaya akan begini dan begini jadinya. Tapi katakanlah, Alloh telah menakdirkan dan apa yang dia kehendaki akan dia lakukan (Al Hadits).

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, setelah sakit ada kesembuhan, setiap hilang pasti ketemu, dalam kesesatan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan dan setiap kegelapan akan ada terang benderang.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisiyang sangat kelam, umumnya hanya akan merasa kesusahan, kesengsaraan dan keputusasaan dalam hidup. Itu, karena mereka. Seharusnya mereka menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berfikir lebih jauh tentang hal hal yang berada diluar pagar rumahnya.

Maka dari itu jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Meski demikian yang gaib akan tetap besembunyi, Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan mungkin Alloh akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya setelah kesulitan akan muncul kemudahan.

JADIKAN BUAH LEMON ITU MINUMAN YANG MANIS

Orang cerdik akan merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.

Ketika Rasulullah di usir dari Mekah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab ditelinga dan mata sejarah.

Ahmad bin Hambal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi Imam salah satu madzhab. Ibnu Taimiyah pernah dipenjara, tapi justru dipenjara itulah banyak melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung didasar sumur bertahun-tahun, tapi ditempat itu berhasil mengarang buku 20 jilid. Ibnu Atsir dipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya berjudul Jami’ul Ushul dan An-Nihayah salah satu buku paling terkenal dalam hadits…

Begitulah, ketika tertimpa musibah, anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi segelas air lemon, anda perlu menambah sesendok gula. Ketika mendapat hadiah ular ambil kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuh yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberi kekebalan pada tubuh dari bahaya bisa ular. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. 2 = 216.

Belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan secerah harapan, jalan keluar serta pahala.

AMBIL MADUNYA, TAPI JANGAN HANCURKAN SARANGNYA

Dimanapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu. Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus dibibir dan sapaan-sapaan hangat yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia. Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah, makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik. Bila hinggap pada setangkai bunga, ia tak pernah merusaknya. Semua itu karena Alloh menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak dia berikan pada kekerasan.

Diantara manusia terdapat orang-orang istimewa yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa berjubel ingin melihatnya, banyak hati bersimpati dan memujanya. Mereka tak lain adalah orang-orang yang dicintai dan dibicarakan manusia karena kedermawanan, kejujuran dalam jual beli dan keramahan serta sopan santun dalam bergaul.

Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlak yang tercakup dalam slogan-slogan “Tolaklah ( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang diantaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-seolah telah menjadi teman yang sangat setia”. Fushilat = 34.

“orang muslim adalah orang yang jika orang muslim lainnya tidak merasa terganggu oleh lisan dan tangannya. Sedang orang mukmin adalah orang yang membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya” ( Al – Hadits )

HADAPI HIDUP INI APA ADANYA

Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa dan banyak warna. Semua bercampur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran. Anda ridak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan, sahabat, tempat tinggal atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menylitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal terdapat sesuatu yang buruk dan tidak anda sukai.

Alloh menghendaki dunia sebagai tempat bertemunya 2 hal yang saling berlawanan, dua jenis yang bertolak belakang, dua kubu yang berseberangan, dua pendapat yang berbeda.

Maka jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada.

Yakni Bahwa Anda Tetap Mulia.

BERSAMA PARA PENERIMA COBAAN

Tengoklah kanan kiri, tidaklah anda menyaksikan betapa banyak orang yang sedang mendapat cobaan. Telusurilah, disetiap rumah pasti ada yang merintih dan setiap pipi pasti pernah basah oleh air mata.

Sungguh, betapa banyak penderitaan yang terjadi dan betapa banyak pula orang-orang yang sabar menghadapi. Maka anda bukan satu-satunya orang yang mendapat cobaan. Bahkan mungkin saja penderita / cobaan anda tak seberapa bila dibanding dengan orang lain.

Kini, sudah tiba waktunya untuk memandang diri anda mulia bersama mereka yang terkena musibah dan cobaan. Sudah tiba waktunya untuk menyadari bahwa kehidupan dunia ini mirip penjara bagi orang-orang mukmin. Di pagi hari istana-istana kehidupan penuh sesak dengan penghuninya namun menjelang senja istana-istana itu ambruk menjadi reruntuhan. Mungkin saat ini kekuatan masih prima, harta melimpah, keturunan banyak, namun dalam hitungan hari saja semua bisa berubah.

Sebaiknay anda mempersiapkan diri sebagaiman kesiapan seekor unta berpengalaman yang akan mengiringi menyebrang padang sahara. Bandingkan penderitaan anda dengan penderitaan orang-orang sekitar dan orang-orang sebelum anda, niscaya anda sadar bahwa anda sebenarna lebih beruntung. Bahkan anda akan merasa bahwa penderitaan itu hanyalah duri-duri kecil yang tak ada artinya. Maka panjatkan segala puji pada-Nya atas semua kebaikan-Nya.

“ Apakah kamu mengira bahwa akan masuk surga padahal belum datang padamu cobaan sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan”. ( Q.S. 2 : 214 )

SHALAT ….. SHALAT …..

“ Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan Alloh dengan sabar dan shalat”. ( Q.S. 2 : 153 )

Jika anda diliputi ketakutan , dihimpit kesedihan dan dicekik kerisauan maka segeralah untuk shalat, niscaya jiwa anda akan kembali tentram dan tenang. Begitu halnya Rasulullah jika dirundung gelisah maka meminta bilal “ Tenangkan kami dengan shalat”.

Shalat Khauf diperintahkan untuk dikerjakan pada saat yang genting, yakni ketika nyawa terancam oleh hunusan pedang lawan yang dapat menyebabkan kekalahan. Menyerahkan semua perkara pada Alloh, bertawakal pada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, berbaik sangka dan menunggu dengan sabar pertolongannya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat mulia. Ketika seorang hamba tenang bahwa apa yang akan terjadi baik baginya dan menggantungkan setiap permasalahan pada-Nya maka ia akan dapat pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Alloh.

Manusia tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, manusia adalah makhluk sangat lemah. Mereka akan mampua menghadapi semua dengan baik hanya bila tawakal pada Rabb-Nya.

TERIMALAH SETIAP PEMBERIAN ALLOH DENGAN RELA HATI

Jika anda ingin bahagia maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan tubuh yang diciptakan Alloh untuk anda. Apapun kondisi keluarga, bagaimana suara, seperti apa kemampuan daya tangkap dan pemahaman serta berapapun penghasilan. Bahkan kalau ingin meneladani para guru sufi yang zuhud. Mereka selalu berkata : seyogyanya anda senantiasa tetap senang hati menerima sesedikit apapun yang anda miliki dan rela dengan segala sesuatu yang tidak dimiliki.

‘Atha ibn Rabah, orang yang paling alim pada zamannya adalah seorang mantan budak berkulit hitam, berhidung pesek, lumpuh tangannya dan berambut keriting.

Ahnaf ibn Qais, orang arab yang dikenal paling sabar dan penyantun ini sangat kurus tubuhnya, bongkok punggungnya, melengkung betisnya dan lemah postur tubuhnya.

Al – A’masy, ahli hadits kenamaan di dunia ini adalah sosok manusia yang sayu sorot matanya dan mantan budak yang tafkir, compang-camping bajunya dan tidak menarik penampilan diri dan rumahnya.

Bahkan semua nabi dan Rasul-Nya pernah menggembala kambing, Nabi Daud seorang tukang besi, Nabi Zakaria seorang tukang kayu dan Nabi Idris tukang jahit. Semua itu isyarat bahwa harga diri ditentukan oleh kemampuan, amal sholih, kemanfaatan dan akhlak. Maka janganlah bersedih dengan wajah yang kurang cantik, harta tak banyak, anak yang sedikit dan rumah tak megah.

Jika semua keinginan tak selalu di ijabah oleh Alloh mala justru sebaliknya maka ingat akan kehidupan yang kekal sesungguhnya bukan di dunia, tetapi akhirat. Orang yang berakal adalah yang senantiasa melakukan sesuatu untuk akhirat dengan keyakinan bahwa akhirat lebih baik dan kekal abadi. Sebaliknya, manusia yang paling bodoh di dunia adalah mereka yang memandang dunia segala-galanya, tempat dan tujuan akhir dari semua harapan.

Pernahkah kita merenung secara mendalam sesungguhnya para penghuni surga tak akan pernah sakit, tak bakal mati, tak pernah tua dan pakaian mereka tak akan lusuh sedikitpun. Mereka akan menempati istana-istana yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar. Semua hal yang tidak pernah dilihat mata, terdengar telinga dan terbetik dalam hati manusia. Ada sebatang pohon surga yang tak akan selesai dikelilingi seorang pengendara kendaraan selama 100 tahun lebih. Ingatkan pada diri anda bahwa panjang sebuah kemah di surga mencapai 70 mil lebih, sungai-sunginya mengalir deras, buah-buahnya menggelayut rendah hingga mudah dipetik, tahta-tahtanya demikian tinggi, gelas-gelasnya tertata rapi, bantal-bantalnya tersusun rapi dan permadani-permadaninya terhampar luas.

Pasalnya di dalam surga terdapat pelbagai keinginan yang pasti dikabulkan. Niscaya setiap bencana akan terasa ringan, dan semua kesengsaraan hidup tetap dapat dijalani dengan riang hati.

BERSEDIH

Bersedih itu tidak diajarkan syariat dan tidak manfaat. Termasuk yang dilarang oleh Alloh seperti dalam surah Al-Imran : 139 “ Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan bersedih hati”. Dia hanya akan memadamkan kobaran api semangat, meredakan tekad dan membekukan jiwa. Dia ibarat penyakit demam yang membuat tubuh lemas tak berdaya. Kesedihan juga merupakan teman akrab kecemasan. Karena itu setiap muslim diperintahkan untuk mengusir jauh-jauh dan dilarang tunguk padanya.

Ketika kesedihan itu harus terjadi dan jiwa tidak memiliki cara untuk menghindarinya maka justru kesedihan akan mendatangkan pahala. Sabda Rasul : “Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesedihan, kegundahan, keseriusan kecuali Alloh pasti akan menghapus sebagian dosa-dosanya”.

Rasulullah adalah orang yang terkenal ramah dan murah senyum yang tidak menunjukkan raut muka sedih. Maka mohonlah pada Alloh agar dilapangkan hati kita dengan cahaya iman, ditunjuki pada jalan yang lurus dan diselamatkan dari kesusahan yang menyesakkan.

Sebaliknya dari sedih adalah senyum / tertawa. Tertawa itu wajar laksana balsem bagi kegalauan dan salep bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia. Ia merupakan puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan dan ujung rasa suka cita. Namun demikian tertawa yang tidak berlebihan sebagaimana kata pepatah “Janganlah engkau banyak tertawa sebab ia mematikan hati”. Tertawalah sewajarnya, jangan tertawa sinis dan sombong.

Senyuman tak ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus dan tabiat dasar seorang manusia. Sungguh, kita sangat butuh senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak yang menawan, jiwa yang lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.

Di dunia ini banyak orang kaya karena terlebih dahulu besusah payah dimasa mudanya. Oleh karenanya tak usah bersedih bila anda harus bersusah payah, tak usah takut dengan beban hidup, sebab mungkin saja beban hidup itu nikmatan pada suatu hari nanti.

SENI BERGEMBIRA

Diantara kenikmatan terbesar adalah kegembiraan, ketentraman dan ketenagan hati. Sebab dalam kegembiraan terdapat keteguhan piker, produktifitas yang bagus dan keriangan jiwa. Kegembiraan seni yang dapat dipelajari. Modal utama untuk meraihnya adalah kekuatan / kemampuan diri untuk menanggung beban kehidupan, tidak mudah goyah oleh goncangan-goncangan, tidak gentar oleh peristiwa-peristiwa dan tidak pernah sibuk memikirkan hal-hal kecil yang sepele. Semakin kuat dan jernih hati seseorang, akan semakin bersinar pula jiwanya. Barangsiapa membiasakan jiwanya bersabar dan tahan terhadap segala benturan, niscaya goncangan apapun dan tekanan dari manapun akan terasa ringan.

Orang-orang yang berwawasan sempit senantiasa melihat seluruh alam ini seperti apa yang mereka alami. Satu hal mendasar dalam seni mendapatkan kegembiraan adalah bagaimana mengendalikan dan menjaga pikiran agar tidak terpecah. Apalagi bila anda tidak mengendalikan pikiran dalam setiap melakukan sesuatu, niscaya ia tak akan terkendali. Pikiran liar yang tak terkendali itu tah hanya akan menghidupkan kembali luka lama, tapi juga membisikkan masa depan yang mencekam. Karena itu kendalikan pikiran kearah yang baik dan mengarah ke perbuatan yang bermanfaat. Bagaimanapun, kehidupan ini laksana permainan yang harus diwaspadai. Begitu halnya sifat-sifat dunia, mengapa ia harus begitu diperhatikan dan ditangisi ketika gagal diraih. Keindahan hidup di dunia acapkali palsu, janji-janjinya fatamorgana belaka, apapun yang dilahirkan senantiasa berakhir pada ketiadaan, orang yang paling bergelimang harta adalah orang yang paling merasa terancam, dan orang yang selalu memuja dan memimpikannya akan mati terbunuh oleh pedang waktu yang pasti tiba.

Kegembiraan tidak dating begitu saja, tapi harus diusahakan dan dipenuhi segala sesuatu yang menjadi prasaratnya. Untuk mencapainya anda harus menahan dari hal-hal yang tak bermanfat. Kehidupan dunia sebenarnya tidak berhak membuat kita bermuram durja, pesimistis dan lemah semangat.

MENGENDALIKAN EMOSI

Emosi dan perasaan akan bergolak di karenakan 2 hal, kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat. Hadits Rasul “Sesungguhnya aku melarang 2 macam ucapan yang bodoh lagi tercela ; keluhan tatkala mendapat nikmat dan umpatan tatkala mendapat musibah”.

Dalam Q.S Al – Hadid : 23 Alloh berfirman:

“ Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang diberikan – Nya padamu”. Barangsiapa mampu menguasai perasaannya dalam setiap peristiwa, baik memilukan atau menggembirakan, maka dialah orang yang sejatinya memiliki kekukuhan iman dan keteguhan keyakinan. Orang – orang yang khusyu’ dalam sholatnya akan mampu berdiri seimbang diantara gelombang kesedihan yang keras dan luapan kegembiraan yang tinggi.

Emosi yang tak terkendali hanya akan melelahkan, menyakitkan dan meresahkan diri sendiri. Dan akan membuat seluruh tubuh bergetar, mudah memaki siapa saja, seluruh isi hatinya tertumpah ruah, nafasnya tersengal-sengal serta cenderung bertindak sekehendak nafsunya. Adapun saat mengalami kegembiraan ia menikmatinya secara berlebihan, mudah lupa diri dan tak ingat lagi siapa dirinya.

Hadits Rasulullah : “ Ya Alloh saya minta pada-Mu keadilan

pada saat marah dan lapang dada “.

Barang siapa mampu menguasai emosinya, mengendalikan akalnya dan menimbang segalanya dengan benar, maka ia akan melihat kebenaran, akan tahu jalan yang lurus dan akan menemukan hakekat.

Keadilan merupakan tuntutan yang ideal sebagaimana ia dibutuhkan dalam penerapan hokum. Itu terjadi karena pada dasarnya Islam dibangun di atas pondasi kebenaran dan keadilan.

Wallohu A’lam bish Showab

Tidak ada komentar: